Kamis, 15 Oktober 2009


Survei: Konflik KPK-Polri Ada Motif


INILAH.COM, Jakarta - KPK dan Polri berusaha menyangkal bahwa penetapan tersangka 2 pimpinan KPK karena ada unsur dendam. Namun berdasarkan survei, hubungan tersebut tak harmonis karena ada motif tertentu.

Hasil survei LSM 'Institute for Strategic and Development Studies' (ISDS) di 6 kota besar di Pulau Jawa menunjukkan, sebagian warga percaya ada motif tertentu di balik konflik KPK-Polri.

"Mereka percaya bahwa konflik atau masalah apapun antara KPK dan Polri, pasti ada pihak-pihak lain yang diuntungkan, baik secara ekonomis maupun politis," kata Kepala Divisi Riset ISDS Ait Muhyidin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/10).

Ait memaparkan, sebanyak 67,1% responden percaya bahwa konflik KPK-Polri terdapat orang lain atau pihak yang diuntungkan.

Selain itu, ujar dia, mayoritas responden menilai bahwa baik pihak kepolisian maupun pihak KPK sudah bertindak secara profesional. Namun terdapat tumpang tindih kewenangan antara dua institusi penegak hukum tersebut.

Sementara itu, hasil survei lainnya antara lain adalah 87% responden mengetahui terjadi perseteruan antara kepolisian dan KPK, dan 88,8% setuju bahwa semua pejabat negara harus diperlakukan sama di depan hukum.

Sedangkan terdapat pula hasil survei yang menyebutkan bahwa 95% responden setuju agar pihak kepolisian dan KPK sebaiknya meningkatkan kerja sama yang lebih erat lagi ke depan, dalam rangka penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Selain itu, sebanyak 92% responden setuju agar sebaiknya tidak ada pihak lain yang mengeluarkan komentar atau pernyataan yang semakin memperkeruh suasana.

Survei dilakukan terhadap 800 responden melalui wawancara lewat telepon. Responden berdomisili di DKI Jakarta sebanyak 21,3%, Bandung (18,8%), Semarang (18,8%), Surabaya (18,8%), Serang (11,3%), dan Yogya (11,3%). [*/ana]

0 komentar:

Posting Komentar